Minggu, 13 November 2011

Teori Belajar Menurut Skinner

Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungan, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sederhana yang digambarkan tokoh pendidikan sebelumnya. Dikatakannya bahwa respon yang diberikan oleh seseorang/siswa tidaklah sederhana, sebab pada dasarnya stimulus-stimulus yang diberikan kepada seseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara stimulus-stimulus tersebut akan mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan. Demikian dengan respon juga yang dimunculkan akan mempunyai konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang pada gilirannya akan mempengaruhi atau menjadi pertimbangan munculnya tingkah laku.  
READ MORE - Teori Belajar Menurut Skinner

Teori Belajar Menurut Calrk Hull

Cark hull juga menggunakan  variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar, tetapi ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan Carles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori Hull mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya. 
(sumber : Dr. C Asri Budiningsih,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005) hal. 23)
READ MORE - Teori Belajar Menurut Calrk Hull

Teori Belajar Menurut Watson

Menurut Watson (Tokoh Teori Behaviorisme) "belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang diamati (Observabel)  dan dapat di ukur. Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting namun itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak diamati.
Watson adalah seorang behaviorisme murni, kajian tentang belajar di sejajarkan dengan ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti fisika, atau biolagi yang berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat diamati dan dapat diukur.
(sumber : Dr. C Asri Budiningsih,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005) hal. 22)
READ MORE - Teori Belajar Menurut Watson

Teori Belajar Menurut Thorndike

Menurut Thorndike (Tokoh Aliran behaviorisme)"Belajar adalah proses interaksi antara stumulus dan respon". Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat di tangkap melalui alat indra. Respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau gerak/tindakan. Dari definisi belajar tersebut maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud konkrit yaitu dapat diamati, atau tidak konkrit yang tidak dapat di amati.  Aliran Thorndike disebut juga aliran Koneksionisme (Conectionism).
READ MORE - Teori Belajar Menurut Thorndike